Selasa, 06 Juli 2010

Agar rezeki lancar , barokah dan halal

agar rezeki lancar , barokah dan halal sebagaimana tuntutan Rasulullah SAW Insya Allah sebagai berikut:
  1. Menjauhi pekerjaan yang haram dan syubhat. Dalam arti kata taat kepadanya dan tidak melakukan dosa. Karena dosa menutup pintu rezeki. Rasulullah bersabada: “… dan seorang lelaki akan diharamkan baginya rezeki kerana dosa yang dibuatnya.” (Riwayat at-Tirmizi). Dekatkan diri kepada Allah dengan ibadah ma’dah tambahan seperti sholat Dhuha dan Tahajud
  2. Bekerja sungguh-sungguh. Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya Allah Ta’ala senang melihat hamba-Nya bersusah payah (kelelahan) dalam mencari rizki yang halal.” (HR. Adailami)
  3. Mengadukan masalah rezeki ini hanya kepada Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW “Barangsiapa tertimpa kemiskinan, kemudian ia mengadukannya kepada sesama manusia, maka tidak akan tertutup kemiskinannya itu. Namun, siapa saja yang mengadukannya kepada Allah, maka Allah akan memberinya rizki, baik segera ataupun lambat.”[HR. Abu Dawud dan Turmidziy, Abu 'Isa berkata hadits ini hasan shahih gharib]
  4. Banyak membaca istighfar Rasulullah saw bersabda,” Barangsiapa memperbanyak istighfar, maka Allah swt akan menjadikan setiap kesulitan kelapangan, dan setiap kesempitan jalan keluar, dan Allah akan memberinya rejeki dari jalan yang tidak pernah disangka-sangkanya.“ [HR. Imam Ahmad dalam Musnad]
  5. Sabar dan banyak membaca la hawla wa la quwwata illa billah. Diriwayatkan dari Jabir bin ‘Abdullah, bahwasanya anak laki-laki ‘Auf bin Malik al-Asyja’iy yang bernama Salim, telah ditawan oleh orang-orang musyrik. Kemudian, ia mendatangi Rasulullah saw dan mengadukan kesedihannya kepada Rasulullah, sambil berkata, “Sesungguhnya, musuh telah menawan anaknya, dan ibunya menjadi sangat sedih. Lantas, apa yang engkau perintahkan kepadaku? Rasulullah saw menjawab, ” Bertaqwalah kepada Allah, bersabarlah, dan aku anjurkan agar kamu dan isterimu memperbanyak bacaan “La Haulah wa Laa Quwwata Illa bi al-Allah”. Lalu, ia kembali ke rumahnya dan berkata kepada isterinya,”Rasulullah saw telah memerintahkan aku dan kamu untuk memperbanyak bacaan “La Haulah wa Laa Quwwata Illa bi al-Allah”. Isterinya menjawab, “Baiklah.” Keduanya segera melaksanakan apa yang diperintahkan Rasulullah saw. Akhirnya, anaknya berhasil meloloskan diri dari musuh, dan menggiring ternak-ternak mereka. Kemudian, ia membawa ternak-ternak itu di hadapan ayahnya. Jumlah ternak itu adalah 4000 ekor kambing, dan Rasulullah saw memberikan ternak itu kepadanya.[Imam Qurthubiy, Tafsir Qurthubiy, surat al-Thalaq:3]
  6. Tawwakal sepenuhnya kepada Allah SWT “Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Allah akan memberikan rejeki kepada kalian, sebagaimana Allah telah memberi rejeki kepada burung yang berangkat di pagi buta dengan perut kosong, dan kembali ke sarangnya dengan perut kenyang.”[HR. Bukhari]
  7. Bershadaqahlah dan Nafkahkanlah harta tersebut kepada yang berhak. Rasulullah bersabda ”Ada tiga hal yang aku bersumpah kepadanya dan aku akan menyampaikan suatu berita kepadamu, maka perhatikan benar-benar. Tiadalah akan berkurang harta seseorang karena shadaqah….dan tiadalah seseorang membuka pintu meminta-minta melainkan Allah akan membukakan kepadanya pintu kemiskinan.”[HR. Turmudziyy] “Janganlah kamu menutup-nutupi apa yang kamu miliki, niscaya Allah akan menutupi rizkimu.” Dalam riwayat lain dinyatakan, “Nafkahkanlah hartamu serta jangan kamu menghitung-hitungnya, maka Allah swt akan menghitung-hitungnya untukmu; dan janganlah kamu menakar-nakarnya, niscaya Allah Alah menakar-nakarnya untuk kamu.”[HR. Bukhari dan Muslim]
  8. Tolonglah Agama Allah dengan menegakkan Syariat Islam secara kaffah. Allah SWT berfirman dalam surat Muhammad ayat 7:” Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu“. Kiat yang terakhir inilah yang harus diperhatikan dengan serius oleh umat Islam pada saat sekarang ini. Islam sebagai jalan kehidupan tidak tegak di masyarakat kita pada saat ini dengan tidak adanya Daulah Islam sebagai wadah tegaknya Syariat Islam. Sehingga membuat sistem perekonomian yang dimana umat mencari rezeki pada saat sekarang ini merupakan sistem perekonomian yang tidak mendukung mereka untuk mendapatkan rezeki yang banyak, lancar dan barokah. Lihatlah bagaimana susahnya sebagian orang hanya untuk mendapatkan sesuap nasi sehari, dan kemudian tidak lepasnya setiap usaha dari riba, sehingga untuk memastikan apakah harta yang kita cari pada saat sekarang ini berkah dan halal, sangatlah susah sekali.

Sebenarnya Allah tidak memerlukan pertolongan karena Allah Maha Kaya, tetapi itulah cara bagi kita untuk menolong diri kita sendiri, mari kita tolong Agama Allah, agar rezeki kita banyak, lancar, halal dan Berkah.

Kamis, 24 Juni 2010

TIPS & TRIK


(1) selalu berharap kepada rahmat Allah dan (2) tidak pernah berputus asa dari rahmat Allah, masih ada satu lagi amunisi ‘ruar biasa’ yang harus dimiliki oleh setiap Pengusaha Rindu Syariah. Masih dari Ustadz Muhammad Ahmad Jannati, seorang pejuang syariah yang tak kenal lelah. Direka ulang agar sama ‘frekuensinya’ dan ditayang khusus untuk Pengusaha Rindu Syariah. (Jazakallahu Ustadz)…

Pengusaha Rindu Syariah, harapan yang membuncah pada rahmat Allah dan ketiadaan putus asa dari rahmat Allah harus diramu dengan kesabaran prima untuk mendapatkan rahmat Allah, termasuk dalam berbisnis untuk mendapatkan duo ‘berkat’ dan berkah. Ramuan yang ‘pasti pas’ ini semata agar semua aktivitas bisnis kita tertuju pada pencapaian ridlo Allah Swt.

Sabar dalam perjuangan dan aktivitas bisnis Islami memang tidak selalu merupakan perkara mudah. Seringkali ada hama yang menggerogotinya. Jangan heran bila kadangkala sikap cenderung tak sabar ini muncul juga pada diri kita. Sampai disini tidak mengapa. Yang penting jangan dituruti. Segeralah beralih pada jalan sabar. Bila tidak, yang rugi bukan orang lain, melainkan kita sendiri. Sungguh! Karenanya, ada sejumlah perkara yang penting disadari agar dapat sabar dalam perjuangan dan aktivitas bisnis Islami kita. Diantaranya adalah:

1. Mengingat janji Allah

Sesungguhnya bisnis kita tak lain adalah salah satu upaya kita dalam memenuhi kebutuhan fisik (hâjatul ‘udhawiyah) kita dan naluri (gharîzah). Disinilah, kita mesti mengingat janji Allah tatkala kita memenuhi keduanya.

Upaya bisnis kita dalam rangka memenuhi dua jenis kebutuhan hidup kita ini pastilah diikuti dengan munculnya beragam persoalan. Dari persoalan berbasis prinsip seperti keyakinan akan rizki, pemastian kehalalan sumberdaya yang digunakan dari input proses dan outputnya hingga persoalan beraspek teknis semisal peningkatan efektivitas, efisiensi dan produktivitas bisnis. Yakinlah, setiap kita tak lepas dari persoalan.

Persoalannya, bagaimana dengan segala potensi emas kehidupan yang telah Allah Swt limpahkan, kita mampu sabar dalam menghadapi setiap permasalahan yang muncul. Tentu sabar dalam koridor Islam. Dengannya, amal bisnis kita akan termasuk amal shalih dan amal shalih ini akan menghantarkan kita pada derajat Muslim Terbaik. Insya Allah.

“Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang berdakwah (mengajak berpegang) kepada Allah, melakukan amal shalih dan menyatakan ‘seungguh aku bagian dari kaum muslimin’?” (QS. Fushilat [41] : 33)

Jelaslah, sama halnya dengan aktivitas dakwah, amal bisnis yang Islami kita pun harus menjadi pilihan hidup kita. Oleh karena itu, resiko apapun dari bisnis Islami dalam seluruh aspeknya ini merupakan pilihan rasional kita. Dengan memilih jalan ini kita akan menjadi manusia terbaik yang dijanjikan Allah Pencipta Alam untuk mendapatkan surga Firdaus nan tinggi. Lalu, bagaimana caranya agar amal bisnis kita benar-benar konsisten di jalan Allah Swt dan masuk dalam kategori amal shalih yang paripurna sekalipun harus sabar menghadapi setiap permasalahan yang muncul? Caranya sesungguhnya sederhana, yakni setiap kita beramal bisnis dalam rangka memenuhi duo kebutuhan tadi senantiasa kita mengingat janji Allah Swt. yang akan diberikannya baik di dunia maupun di akhirat. Allah swt. mengajarkan dalam surat Adh Dhuhâ [93] ayat 4:

“Dan sungguh akhirat itu lebih baik bagi engkau daripada kehidupan sebelumnya (dunia)”.

Misalnya, ketika kita mendapati kenyataan bahwa berbisnis dengan jalan ‘shortcut’ seperti suap, sogok, kickback, dan kawan-kawannya lebih menjanjikan cepatnya rizki datang. Kenyataan ini sering melimbungkan keistiqomahan kita dalam berbisnis dengan jalan ‘lurus’. Tapi tetaplah tenang, jangan panik ! Ingatlah janji Allah Swt, jika kita betul-betul berbisnis total sesuai syariat dan tentu saja beribadah total serta memperjuangkan agama Allah swt. niscaya kelak akan dimasukkan ke dalam surga dengan diberi rizki tanpa terhitung banyaknya (QS. Ghafir [40] : 40). Karenanya semakin meningkat pula kesabaran dalam berbisnis sesuai syariat tanpa melupakan perjuangan menegakkan agama Allah swt. ini.

Kesabaran semakin tinggi ketika kita juga ingat akan peringatan Allah Swt bila kita ikut terjerembab dalam bisnis yang tidak sesuai dengan tuntunan syariat. Janji Allah Syadîdul ‘Adzâb mengiang di benak kita bahwa siapa saja yang berpaling dari Al Quran sebagai peringatan Allah swt. maka di dunia akan mendapat kehidupan yang sempit dan di akhirat akan dikumpulkan dalam keadaan buta (QS. Thâha [20] : 124) dan siapa saja yang tidak menerapkan apa-apa yang dibawa Rasulullah dan meninggalkan apa-apa yang dicegah Rasulullah niscaya akan di’adzab dengan pedih oleh-Nya (QS. Al Hasyr [49] : 7). Muncullah rasa takut akan siksa Allah swt. yang jauh lebih dahsyat daripada rasa takutnya kepada manusia. Konsekuensinya, kita akan tetap sabar berbisnis sesuai syariah dan tidak akan bergeming sedikitpun untuk jatuh dalam pelukan syahwat bisnis yang penuh maksiat.

Demikianlah, dengan senantiasa mengingat janji Allah swt, insyâ Allâh akan semakin mengokohkan kita untuk sabar dalam bisnis Islami dan berjuang di jalan Allah Swt. Cobalah!

2. Yakin Keberhasilan Akan Datang

Kadang kita tak sabar akan keberhasilan yang sudah lama diimpikan. Bahkan, tak jarang frustasi pun menjelang. Ini hal yang juga lumrah dihadapi dalam menjalankan bisnis Islami kita. Ini wajar saja. Tak perlu sewot. Sebab, kadang kala manusia bersifat demikian.

“Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa,” (QS. Al Isrâ [17] : 11)

Karena itu, kita mestinya bersikap laksana penumpang kereta api, sebutlah, Argo Lawu tujuan Jakarta - Jogjakarta. Meski perjalanannya cukup lama, 8-9 jam, tapi kita yakin bahwa kereta itu memang benar-benar menuju Jogjakarta, bukan Surakarta atau mungkin malah Nyoknyakarta (hampir mirip, tapi ini jebakan semu bukan asli!). Kita juga yakin, sekalipun percaya perjalanan cukup lama namun tenang dan penuh sabar disertai keyakinan akan sampai ke tempat tujuannya itu. Sebab, bila perjalanan kereta api saja begini apalagi perjalanan menjalankan bisnis full syariah, apalagi perjalanan menuju tegaknya Islam. Mereka yang ragu akan jalan yang dilaluinya, bukan mustahil ‘gugur’ di tengah perjalanan. Begitulah kita, pastikan bisnis yang kita jalani sesuai syariah dan mainkan dengan penuh kesabaran menapakinya diliputi keyakinan akan keberhasilan.

Abu ‘Abdullah Khabbab bin Al Aratt ra. berkata: “Kami mengadu kepada Rasulullah saw saat beliau sedang berbantalkan sorbannya di bawah naungan Ka’bah. Kami berkata: ‘Apakah tuan tidak memintakan pertolongan untuk kami? Apakah tuan tidak mendo’akan kami?” Beliau menjawab: “Orang-orang sebelum kalian itu ada seseorang yang ditanam hidup-hidup, ada seseorang yang digergaji dari atas kepalanya hingga tubuhnya terbelah dua, dan ada pula seseorang yang disisir dengan sisir besi yang mengenai daging dan tulangnya tetapi yang demikian itu tidak menggoyahkan mereka dari agamanya. Demi Allah, Allah pasti akan mengembangkan Islam ini hingga merata dari Shan’a sampai Hadratulmaut dimana masing-masing dari mereka tidak takut melainkan hanya kepada Allah melebihi takutnya kambing terhadap serigala. Tetapi kamu sekalian sangat tergesa-gesa.” (HR. Bukhari).

“Maka bersabarlah engkau seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar …” (QS. Al Ahqâf [46] : 35)

Jelas sekali, Rasulullah mengajarkan sabar dalam perjuangan. Tentu dalam memperjuangkan jalannya bisnis secara syariah kita pun dituntut sabar.

3. Sabar, jalan datangnya pertolongan

“Hai orang-orang yang beriman mintalah petolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. al-Baqarah [2] : 153)

Orang yang shalatnya khusyu tahu bahwa shalat memberikan daya kekuatan kepada seorang mukmin dalam menghadapi kezhaliman dan para pengembannya, serta memberinya keteguhan dan ketegaran dalam memegang kebenaran. Sementara itu, dalam ayat tadi sabar disebut lebih dahulu sebelum kata shalat. Hal ini menunjukkan betapa urgennya sabar. Konsekuensinya, seorang muslim yang memahami hal ini akan senang shalat dan senang bersikap sabar. Sebab, dengan melakukan keduanya berarti terdapat pertolongan dalam menghadapi berbagai kesulitan, termasuk kesulitan dalam istiqomah menjalankan bisnis Islami dan dalam perjuangan menegakkan Islam. Ia yakin shalat merupakan jalan pertolongan.

Sabar, sebagaimana dalam surat Al Baqarah [2] ayat 153 tadi, juga merupakan jalan pertolongan dari Allah swt. Seorang mukmin bukan hanya segera meningkatkan kuantitas shalat sunnat ketika ia menghadapi kesulitan, namun ia juga menambah kesabarannya. Saat seorang mukmin menghadapi halangan apapun, ia tidak menyerah, sebaliknya ia bersabar dengan penuh kegembiraan dan harapan akan datangnya pertolongan. Di dalam kesabarannya terkandung kegembiraan, harapan, keteguhan, dan kedekatan dengan Allah swt, serta keyakinan akan datangnya pertolongan dari Dzat Maha Kuasa.

Nah, pengusaha rindu syariah, kalau sudah begini, tunggu apa lagi. Seberat apapun tantangan yang ada, hanya satu sikap yang muncul, yaitu Hadapi (bukan Hindari). Yap, hindari dengan penuh optimis pada rahmat Allah dan tidak pernah putus asa dari rahmat Allah dan jangan lupa untuk bersabar dengan sebenar-benarnya sabar. Niscaya, keberhasilan bisnis dengan limpahan ‘berkat’ dan berkahnya mewujud pada bisnis kita.
Alhamdulillah…Luar Biasa…Allahu Akbar

COMPANY PROFILE


CV. TUNAS KARYA MANDIRI

LATAR BELAKANG

CV. TUNAS KARYA MANDIRI ( CV. TKM) adalah suatu Perusahaan yang bergerak dalam usaha General Supplier dan Advertising, media advertising merupakan salah satu sarana dalam rangka menarik minat konsumen terhadap Perusahaan Anda.

CV. TUNAS KARYA MANDIRI dengan unit usaha supplier alat-alat safety dan packaging menawarkan untuk memenuhi kebutuhan peralatan keselamatan kerja kepada pelanggannya dengan komitmen memberikan kualitas pelayanan yang terbaik. Sehingga diharapkan akan terjalin kerjasama/ kemitraan yang berkelanjutan dengan saling menguntungkan kedua belah pihak.

CV. TUNAS KARYA MANDIRI dengan unit usaha Advertising menawarkan media advertising seperti pembuatan Spanduk/ Banner, brosur, kartu nama, kaos seragam dan lain-lain dengan harga bersaing dan kualitas yang terbaik sebagai wujud daripada Image Perusahaan Anda.

VISI

Perusahaan terbaik dalam hal layanan, tumbuh berkembang dan besar bersama kepercayaan yang diberikan oleh mitra/ pelanggan.

MISI

Meningkatkan dan memberikan kualitas layanan terbaik kepada mitra/ pelanggan, memberikan nilai tambah kepada karyawan dan masyarakat sekitarnya.

FONDASI UTAMA

CV. TUNAS KARYA MANDIRI dibangun berlandaskan 3 pilar utama sebagai satu kesatuan dalam mencapai tujuan. Ketiga pilar utama tersebut adalah:

· Sumber daya manusia (SDM) yang terampil dalam bidangnya,

· Perusahaan merupakan sarana untuk mencapai cita-cita yang telah dirumuskan dalam visi dan misi,

· Amal Ibadah yang merupakan bentuk perpaduan peran dan fungsi dari personil bersama Perusahaan, sebagai motifasi yang kuat dalam rangka mencapai tujuan yang disumbangkan melalui tugas dan fungsinya masing-masing di Perusahaan dengan Amanah / kredibel.

Untuk menopang ketiga pilar dengan unsur-unsurnya yang ada adalah dengan diterapkannya nilai-nilai budaya kerja di CV. TUNAS KARYA MANDIRI yaitu:

1. Jujur

2. Bertanggung jawab

3. Disiplin

4. Kerjasama

5. Cepat dan berkualitas

6. Perhatian

7. Berpandangan ke Depan

Ketujuh nilai tersebut menjadi motifasi dan karakter kerja sebagai Amal Ibadah.

DAFTAR CUSTOMER CV. TUNAS KARYA MANDIRI

· PT ASMO INDONESIA kawasan MM2100

· PT KARYA PRATAMA DUNIA kawasan JABABEKA I

· PT SHIN HWA ENG kawasan JABABEKA I

ALAMAT CV TUNAS KARYA MANDIRI

Jalan Kelinci Raya S1 no.27 Cikarang Baru-Kota JABABEKA-BEKASI

Telphon 021 89141512 Fax 021 89834818